Perkenalkan nama saya Sri Minarti biasa dipanggil Ina, saya seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta. Setiap hari saya menggunakan KRL sebagai transportasi utama saya untuk pergi bekerja Bekasi - Kalideres. Lumayan lah ya, 17 stasiun pergi dan 17 stasiun lagi untuk pulang. Berangkat gelap pulang pun gelap. Asam manis kehidupan di KRL sudah saya rasakan. Berbagai macam suku dan ras juga sering saya temui di KRL. Berhimpitan berdesak-desakan, berebutan tempat duduk bahkan berebutan oksigen dengan penumpang lain karena saking penuhnya juga sudah menjadi makanan sehari-hari saya. Mumpung masih muda kita memang harus bekerja keras.

Disini saya ingin menyampaikan opini saya mengenai KAI, tahun demi tahun infrastruktur sarana dan prasarana KAI semakin baik, namun masih ada yang mengganjal di hati saya selama ini, yaitu soal pemesanan tiket mudik. Saya ini seorang pecinta kereta api, tiap tahun saya mudik ke Cepu selalu menggunakan kereta dan tiap tahun pula saya harus begadang berhari-hari untuk berebutan tiket kereta. Entah kenapa sangat sulit mendapatkan tiket kereta untuk mudik, baru 1 atau 2 menit setelah pembukaan tiket namun keterangan sudah habis saja. Saya bingung, itu tiket segitu banyaknya kenapa cepat sekali habis? Saya sampai berfikir apakah dengan sistem online ini masih ada calo tiket kereta? Berdasarkan hasil pengamatan saya bertahun-tahun ternyata bukan cuma saya yang kesulitan mendapatkan tiket, namun puluhan ratusan hingga ribuan orang juga mengeluhkan hal yang sama. Padahal koneksi internet sudah sangat stabil. Hehe, ya beginilah memang perjuangan seorang anak perantauan. Walau bagaimanapun saya tetap setia dengan kereta api karena memang sangat nyaman, berbeda dengan transportasi lain.

Harapan saya kedepannya, semoga sistem pemesanan tiket KAI bisa lebih baik lagi, server lebih kokoh lagi menahan gempuran calon pemudik, agar kita para pengguna tidak kesulitan mendapat tiket mudik dan tidak ada lagi calo tiket online. Terima kasih juga karena terus menambah armada kereta api untuk pemudik.

Sedikit cerita, saya sudah 2x mengikuti tes rekrutmen KAI, namun gagal tapi saya pantamg menyerah saya akan terus mencoba lagi dan lagi. Karena saya sangat ingin menjadi bagian dari KAI.
Sukses selalu KAI!! Happy Anniversary ❤

Salam hangat dari Anker (Anak Kereta) 🤘


Seorang Profesor melakukan riset kecil kepada mahasiswa2nya yg sudah berkeluarga. Beliau meminta 1 mahasiswa maju.
-
Profesor: "Tuliskan 10 nama orang yg paling dekat denganmu."
Lalu mahasiswa itu menulis 10 nama :
Ada nama tetangga, orangtua, teman kerja, istri, anak, saudara, dst.
-
Profesor: "Sekarang silakan pilih 7 orang di antara 10 nama itu yg benar-benar kau ingin hidup terus bersamanya".
Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama.
-
Profesor: "Silakan coret 2 nama lagi"
Tinggalah 5 nama tersisa..
-
Profesor : "Coret lagi 2 nama"
Tersisalah 3 nama yaitu nama :  ibu, istri, dan anak.
-
Suasana hening. Mereka mengira semua sudah selesai dan tak ada lagi yg harus dipilih.
-
Tiba2 Profesor berkata : "Silakan coret 1 nama lagi!"
-
Mahasiswa itu tertegun, lalu perlahan ia mengambil pilihan yg amat sulit dan mencoret nama : "IBU" nya.
-
Suasana semakin hening.
Profesor berkata lagi: "Silakan coret 1 nama lagi!"
-
mahasiswa itu makin galau. Suasana kelas makin tegang. Mereka semua juga berpikir keras mencari pilihan terbaik.
-
Mahasiswa itu mengangkat spidolnya dan dengan sangat lambat ia coret nama: "ANAK" nya.
-
Bersamaan dengan itu ia tak kuat lagi membendung air mata. Awan kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah.
-
Setelah tenang, sang Profesor bertanya: "Kenapa kau tidak memilih orang tua yg membesarkanmu? Tidak juga memilih anak yg adalah darah dagingmu? Kenapa engkau memilih ISTRI? Istri bisa dicari lagi kan?"
-
Mahasiswa itu berkata lirih : "Seiring waktu berlalu, orang tua harus pergi meninggalkan saya. Begitu juga anak, ketika dewasa & menikah, pasti meninggalkan saya juga."
-
"Akhirnya, orang yg benar2 bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkan dengan sabar & setia mensupport saat tertatih berjalan menghadapi hidup hanyalah ISTRI saya yg selalu ada di sisi."
-
"Orangtua & anak bukan saya yg memilih, tapi anugerah Allah SWT.
-
Sedangkan ISTRI, saya sendiri yang memilihnya dari sekian banyak wanita."
-
Salam sayang buat para istri yg kadang rela tak dihargai demi keutuhan keluarga.
Kontribusi oleh @muhasabah_lia

#duniajilbab
#copasunknown
Wahai kau ikhwan yang berniat untuk menjadikanku belahan jiwamu,
Bolehkah aku kupertanyakan keseriusanmu padaku?

Sudah seberapa yakinkah hatimu untuk memilihku?
Apakah kau benar-benar sudah memikirkan perkara ini?
Tak takutkah aku yang kau cintai, kelak akan berpaling darimu atau bahkan menghianati dan meninggalkanmu?
Tak takutkah aku yang kau sayangi ini, bila ternyata tak juga memiliki kesungguhan hati yang sama sepertimu?
Tak takutkah aku yang ingin kau jadikan sebagai istri ini, ternyata tak mampu menjadi istri seperti apa yang kau inginni?
Maka apakah keputusanmu itu?
Sudah siapkah bila semua itu kelak benar kulakukan dan ternyata terjadi padamu?
Fikirkanlah lebih dulu sebelum kau menyesali hal itu

Bila memang kau merasa sudah yakin akan pilihan dan keputusanmu, walau hal apapun kelak terjadi padamu
Bolehkah kutanyakan kembali, sudah sejauh manakah usahamu untuk menghalalkanku?
Mengapa sampai saat ini kau tidak juga datang menemui ayahku?
Perkara apakah yang membuatmu tak juga mewujudkan keinginanmu itu?
Apakah mungkin belum tumbuh niat dalam hatimu?

Jangan terlalu lama membuatku menunggu,
Karena yang kubutuhkan hanyalah kepastian darimu
Bukan hanya sekedar janji manis, atau rayuan yang belum juga kau wujudkan
Bukan hanya sekedar ucapan yang kubutuhkan, tetapi bukti kenyataanlah yang kuinginkan
Jangan memberiku harapan bila tak juga kau buktikan

Jika memang benar sudah yakin untuk memilihku,
Jika memang sudah tumbuh niat untuk menghalalkanku,
Lekaslah datang untuk meminta restu pada ayahku
Dan segeralah kau halalkan aku untuk kau jadikan istrimu
Jangan kau fikirkan resepsi pernikahan
Yang terpenting, aku lekas kau halalkan
Jangan kau fikirkan mahar seperti apa dan sebesar apa
Sebab aku takkan memberatkanmu dengan meminta kilauan berlian dan permata
Dan karena yang kudamba hanyalah sebuah kata "sah" saat kau ucapkan janji suci kepada Allah SWT,
Serta kita berdua mampu membangun bahtera cinta dalam sebuah rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan wa rahmah
Bukan karena perkara nafsu yang ingin membuatku segera menikah
Namun aku tak ingin menjadikan dosa diantara kita
.
.
.
.
Kontribusi oleh @remajabangkit

#duniajilbab